Kamis, 02 Agustus 2012

Otak Dibuat Mati Suri Demi Hidup 1000 Tahun Lagi

Jakarta, Bisakah kematian disembuhkan? Pertanyaan ini lalu memunculkan ide 'gila' dari sejumlah ilmuwan yang mencari tahu bagaimana caranya agar manusia bisa hidup lagi dengan otak yang dibuat seolah-olah mati suri.

Upaya untuk membuat kehidupan abadi telah muncul sejak zaman kuno. Seperti contoh raja atau kaum bangsawan pada era Mesir kuno menggunakan balsem untuk mengawetkan tubuh yang dipercaya akan bangkit lagi untuk kehidupan masa depan.

Ketika itu orang Mesir kuno percaya pusat tubuh adalah jantung dan tidak mengawetkan otaknya. Padahal ilmu medis menunjukkan setelah jantung berhenti berdetak masih ada otak yang akan hidup beberapa menit sebelum akhirnya berhenti total karena tidak ada asupan oksigen, yang kemudian membuat manusia mati selamanya.

Seperti dikatakan ilmuwan Charles B. Olson dalam penelitiannya bertajuk 'A Possible Cure for Death' pada tahun 1988 seperti dilansir dari charlesolson.com, Rabu (1/8/2012), gagasan mengawetkan otak manusia dalam tubuh yang sudah tak bernyawa untuk kehidupan mendatang adalah sesuatu yang memungkinkan.

"Otak yang diawetkan sebenarnya individu yang seperti dalam keadaan mati suri, bukan dalam arti biologis melainkan dalam arti berhubungan dengan kesadaran dan pikiran. Sama seperti anestesi yang membuat pingsan dan menghentikan kesadaran sementara. Sehingga mengawetkan otak adalah menghentikan sementara kehidupan sadar manusia seperti tidur yang panjang tanpa mimpi," katanya.

Menurutnya, jika suatu saat teknologi terus berkembang bukan tidak mungkin otak yang diawetkan pada tubuh manusia yang sudah tidak bernyawa bisa dihidupkan lagi, yang artinya kematian bisa disembuhkan.

Sebuah organisasi berteknologi tinggi yang berbasis di Amerika menawarkan jasa pengawetan otak dalam tubuh yang tidak bernyawa hingga beberapa abad.

Organisasi itu bernama Alcor Life Extension Foundation yang merupakan organisasi nirlaba di Scottsdale, Arizona, yang didirikan pada tahun 1972. Organisasi ini mengembangkan teknologi cryonic yang dapat menunda kematian manusia dengan cara diawetkan yang berharap teknologi ke depan bisa membangkitkan lagi manusia-manusia ini.

Teknologi cryonic adalah praktik pengawetan manusia dengan menggunakan temperatur sangat dingin untuk menghentikan proses kematian otak ketika obat biasa tidak lagi dapat menopang kehidupan. Hal ini dilakukan dengan tujuan menyelamatkan hidup pasien sampai obat untuk penyakit mereka dapat ditemukan.

Sasarannya adalah untuk membawa orang melewati waktu sampai ke masa depan. Namun, mungkin dibutuhkan beberapa dekade atau abad, hingga proses pengawetan dapat dibalikkan dan mengembalikan orang tersebut ke kesehatan semula.

Teknologi pembekuan mayat ini ditemukan oleh Robert Ettinger, ilmuwan Amerika yang juga seorang veteran Perang Dunia II. Pada tahun 1976, ia mendirikan yayasan bernama Cryonic Instistute. Dari yang semula anggotanya bisa dihitung dengan jari, pada tahun 2000 sudah mencapai 900 orang.

Jenazah pertama yang dibekukan dengan teknik ini adalah Ibu kandung Robert Ettinger, Rhea Ettinger yang meninggal tahun 1977. Jenazah kedua adalah istrinya sendiri Elaine, sedangkan istri keduanya yakni Mae Ettinger menjadi pasien ke-34 yang mayatnya dibekukan dengan cryonic.

Selain Cryonic Institute, ilmuwan yang tinggal di Detroit ini juga mendirikan Immortalist Society yakni sebuah organisasi untuk para ilmuwan yang mendalami cryonic dan teknik lain untuk memanjangkan umur setelah kematian. Robert sendiri sebelum meninggal telah berpesan agar tidak ada upacara pemakaman untuk dirinya karena yakin suatu saat nanti akan hidup lagi.

Sumber:health.detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer